gue dapet lelucon ini dari pendeta gue minggu kemaren :mrgreen:
ceritanya ada seorang ibu berencana membeli seekor burung yang bisa bicara untuk meramaikan suasana di rumahnya..
pergi lah dia ke pasar en masuk ke salah satu toko burung.
Penjual : P
Ibu : I
Burung Beo : B
Anak-Anak : A
P : "Ada yang bisa saya bantu bu?"
I : "Saya mau beli burung yang bisa bicara."
P : "Kebetulan, koleksi burung yang bisa bicara sudah habis"
"cuma sisa 1 ekor burung beo ini"
sang penjual burung tersebut menunjukan burung tersebut kepada sang ibu.
I : "Berapa harganya?"
P : "Rp. 50.000,-"
I : "Wah, kok murah sekali?"
P : "Iya bu, harga pasaran sejuta, tapi untuk burung ini harganya kasi ibu 50rebo aja deh Bu, biar cepet laku"
I : "O ya? Ada apa dengan burung ini?"
P : "Burung ini selalu berbicara jorok. Maklum, burung ini dipelihara dilingkungan lokalisasi (pelacuran), jadi wajar aja bicaranya jorok-jorok"
singkat cerita, sang ibu akhirnya membeli burung itu, en dibawalah ke rumah *bahasanya udah kaga baku lagi* :mrgreen:
sesampainya di rumah, burung itu digantung di ruang tamu.
sewaktu digantung, burung tersebut memperhatikan sekelilingnya,
B : "Rumah baru, Germo baru"
I :

ga lama, anak-anak pulang dari sekolah...
B : "Rumah baru, Germo baru, Pelacur baru"
A :

I : "Iya, mama juga dibilang germo ama dia"

ga lama, ayah pulang dari kantor..
B : "Ehhhhhhh, bapak, kita ketemu lagi disini"



No comments:
Post a Comment