Wednesday, September 8, 2010

Kenali Makanan Kaleng Kenali Makanan Kaleng BeracunBeracun

Makanan kaleng seringkali menjadi pilihan selama libur lebaran. Praktis di saat pembantu rumah tangga mudik. Tapi ingat, perhatikan dengan baik kondisinya sebelum Anda mengonsumsinya.

Jangan remehkan kondisi kemasan yang rusak karena berpotensi memicu interaksi kimia antara makanan dan lingkungan luar. Ada beberapa indikator kasat mata untuk mengetahui kondisi makanan di dalamnya.

Seperti dikutip dari laman Gulf News, Abu Dhabi Food Control Authority memberi sejumlah tips memilih makanan kaleng melalui ciri kemasan.

Penyok atau ada tonjolan pada kemasan
Interaksi antara asam makanan dan logam akan menghasilkan gas hidrogen. Kondisi inilah yang biasanya menjadi penyebab munculnya tonjolan atau penyok pada bagian luar kemasan. Kasus ini sering terjadi pada produk tomat kalengan. Sebaiknya hindari kemasan semacam ini karena karena interaksi yang terjadi bisa menjadi racun.

Kaleng bengkak akibat tekanan berlebih
Ini biasanya terjadi di daerah dataran tinggi di mana tekanan udara rendah. Jika kaleng terlihat cekung di sisi luar, ini terjadi jika terlalu banyak ruang kosong sehingga terjadi kontraksi gas di dalam.

Perubahan warna
Bagian atas dapat berubah kecoklatan (warna oksida besi) karena adanya oksigen. Beberapa bagian lainnya juga bisa berubah warna jadi abu-abu kehitaman karena adanya sulfur dalam produk makanan, seperti yang terjadi pada daging ketika hidrogen sulfida terbentuk.

Kaleng berkarat
Hal ini bisa terjadi akibat kelembaban tinggi dan panas. Besi bisa berkarat karena oksigen di atmosfer berinteraksi, menyebabkan karat.

source

No comments:

Post a Comment