pasti dah tau deh PMS itu apaan..
bukan Penyakit Menular Seks yey :P
tapi Premenstrual Syndrome
apa sih PMS itu?
pernah ga ngerasain tiba-tiba melow padahal beberapa menit sebelumnya masi sempet ketawa ketiwi?
ato pernah ga ngerasain, tiba-tiba amarah meledak waktu temen candain kita, padahal biasanya kaga marah?
itu bisa jadi salah satu gejala PMS tuh :mrgreen:
contoh laennya :
- Kamu perlu waktu sendirian. Beberapa hari sebelum mens, kamu rasanya ngga pengen diganggu. Kamu merasa lebih nyaman mengurung diri di kamar berjam-jam dan bahkan ngga keberatan ngga datang ke undangan pesta yang sudah pasti seru banget.
- Rasanya bengkak. Kamu merasa gendut, jelek dan bengkak beberapa hari sebelum mens. Kamu juga bakal merasakan otot pegal-pegal dan payudara terasa sakit.
- Ngidam! Bisa jadi kamu merasa pengen banget makan sesuatu dan ngga mau dekat-dekat makanan lainnya. Kamu merasa pengen makan yang manis-manis atau asam terus-terusan pada saat ini.
- Kurang konsentrasi. Kamu jadi lebih ceroboh dan merasa lebih gelisah dari biasanya.
PMS sendiri artinya kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita. (Wikipedia)
dari selama ini yg gue baca, kebanyakan ditulis, penyebabnya itu karna ketidakseimbangan hormon..
udah bukan rahasia lagi kan kalo kita pas lagi siklus, hormon kita ga seimbang..
selaen itu, gue juga pernah baca karna pengaruh stress, kurang tidur juga bisa loh :mrgreen:
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya PMS (Wikipedia)
1. wanita yang pernah melahirkan (PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima)
2. status perkawinan (wanita yang sudah menikah lebih banyak mengalami PMS dibandingkan yang belum)
3. usia (PMS semakin sering dan mengganggu dengan bertambahnya usia, terutama antara usia 30 - 45 tahun)
4. stres (faktor stres memperberat gangguan PMS)
5. diet (faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan, memperberat gejala PMS)
6. kekurangan zat-zat gizi seperti kurang vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat
7. kegiatan fisik (kurang berolahraga dan aktivitas fisik menyebabkan semakin beratnya PMS)
nah, kita bahas tentang tipe PMS.
loh? iye, gue juga baru tau, ternyata PMS ada tipe-tipenya juga :P
source : http://id.wikipedia.org/wiki/Sindrom_pramenstruasi
Tipe dan gejalanya Tipe PMS bermacam-macam.
Dr. Guy E. Abraham, ahli kandungan dan kebidanan dari Fakultas Kedokteran UCLA, AS, membagi PMS menurut gejalanya yakni :
PMS tipe A, (80% penderita)
PMS tipe H, (60% penderita)
PMS tipe C, (40% penderita) dan
PMS tipe D. (20% penderita)
Kadang-kadang seorang wanita mengalami gejala gabungan, misalnya tipe A dan D secara bersamaan.
PMS tipe A (Anxiety)
ditandai dengan :
gejala seperti rasa cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil.
Beberapa peneliti mengatakan, pada penderita PMS tipe ini bisa jadi kekurangan vitamin B6 dan magnesium. Penderita PMS A sebaiknya banyak mengkonsumsi makanan berserat dan mengurangi atau membatasi minum kopi
PMS tipe H (Hyperhydration)
ditandai dengan :
gejala edema(pembengkakan), perut kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid.
Pembengkakan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel (ekstrasel) karena tingginya asupan garam atau gula pada diet penderita.
Untuk mencegah terjadinya gejala ini penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pada diet makanan serta membatasi minum sehari-hari.
PMS tipe C (Craving)
ditandai dengan :
rasa lapar ingin mengkonsumsi makanan yang manis-manis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya gula).
Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang kadang-kadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin menyantap makanan manis dapat disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet makanan, tidak terpenuhinya asam lemak esensial (omega 6), atau kurangnya magnesium.
PMS tipe D (Depression)
ditandai dengan :
gejala rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Biasanya PMS tipe D berlangsung bersamaan dengan PMS tipe A, hanya sekitar 3% dari selururh tipe PMS benar-benar murni tipe D.
PMS tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen, di mana hormon progesteron dalam siklus haid terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon estrogennya. Kombinasi PMS tipe D dan tipe A dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin B (terutama B6). Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6 dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan PMS tipe D yang terjadi bersamaan dengan PMS tipe A.
loh, terus kalo kram sebelum siklus datang, itu termasuk PMS ga?
nih, ada penjelasannya dari om wiki juga :mrgreen:
Ada pula kram perut Pada hari pertama atau satu hari menjelang datang bulan, banyak wanita yang mengeluh sakit perut atau tepatnya kram perut. Gangguan kram perut ini tidak termasuk PMS walaupun ada kalanya bersamaan dengan gejala PMS.
Kram pada waktu haid atau nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling sering. Gangguan nyeri yang hebat, atau dinamakan dismenorea, sangat mengganggu aktivitas wanita, bahkan acap kali mengharuskan penderita beristirahat bahkan meninggalkan pekerjaannya selama berjam-jam atau beberapa hari.
Dismenorea memang bukan PMS. Dismenorea primer umumnya tidak ada hubungannya dengan kelainan pada organ reproduksi wanita dan hanya terjadi sehari sebelum haid atau hari pertama haid. Nyeri perut ini juga tidak ada hubungannya dengen PMS yang mulai terasa 10 - 14 hari sebelum haid. Gejala malah hilang begitu haid datang. Kalau dismenorea membaik atau bahkan hilang sama sekali setelah seseorang melahirkan, tidak demikian dengan PMS. Wanita yang pernah melahirkan malah berisiko lebih tinggi menderita PMS.
Pencegahan PMS (sindrom pra-menstruasi) dapat dilakukan melalui diet yang tepat dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: (Wikipedia)
* Batasi kosumsi makanan tinggi gula, tinggi garam, daging merah(sapi dan kambing), alkohol, kopi, teh, coklat, serta minuman bersoda.
* Kurangi rokok atau berhenti merokok.
* Batasi konsumsi protein (sebaiknya sebanyak 1,5 gr/kg berat badan per orang).
* Meningkatkan konsumsi ikan, ayam, kacang-kacangan, dan biji-biji-bijian sebagai sumber protein.
* Batasi konsumsi makanan produk susu dan olahannya (keju, es krim, dan lainnya) dan gunakan kedelai sebagai penggantinya.
* Batasi konsumsi lemak dari bahan hewani dan lemak dari makanan yang digoreng.
* Meningkatkan konsumsi sayuran hijau.
* Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial linoleat seperti minyak bunga matahari, minyak sayuran.
* Konsumsi vitamin B kompleks terutama vitamin B6, vitamin E, kalsium, magnesium juga omega-6 (asam linolenat gamma GLA).
Di samping diet, perhatikan pula hal-hal berikut ini untuk mencegah munculnya PMS:
* Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur.
* Menghindari dan mengatasi stres.
* Menjaga berat badan. Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko menderita PMS.
* Catat jadwal siklus haid Anda serta kenali gejala PMS-nya.
* Perhatikan pula apakah Anda sudah dapat mengatasi PMS pada siklus-siklus datang bulan berikutnya.

No comments:
Post a Comment