Friday, November 30, 2012

[Review] CSI: Crime Scene Investigation : The Unusual Suspect ( Season 6 Episode 18 )


 IMDB link

baru masang kabel tipi neh ceritanya.
en kerjaan tiap ari pantengin FoxCrime *lol*
kerja en masak full day ditemenin sama tipi *shy*
en ari ini gue baru tau, ternyata episode ini uda dari taon 2006, lama bener >_<
tapi ga ada kata jadul buat film bagus ( kecuali film item putih ! >_< )

ok kita mulai yah, salah satu film bagus nih :D
gue ceritain secara singkat aja yah..
spoiler alert nih :D

Tim CSI nemuin mayat seorang siswi di halaman SMU blablabla (lupa namanya)
en dari olah TKP, mayat dinyatakan meninggal karena luka dibagian kepala.
Dan orang yang bertanggung jawab adalah Marlon West.

Singkat cerita, si Marlon akhirnya disidang, en lagi dengerin keterangan saksi-saksi untuk memberatkan dan meringankan hukuman.
Akhirnya tiba juga giliran saksi yang meringankan hukuman, yang dimulai dari adik perempuan tersangka, Hannah West.
Dan Hannah membuat semua pengunjung sidang kaget, karna si adek mengaku bahwa dia yang membunuh korban sambil membuka jas dan menunjukkan baju yang penuh dengan darah.
Hannah West: Marlon didn't kill Stacy. I did.
[stands up and opens her sweater to reveal a dirty and bloody shirt]
Hannah West: I was wearing this when I did.
Akhirnya sidang ditunda karena pengakuan si adik, en si adik segera di interogasi.
Selama diinterogasi, Hannah membeberkan satu persatu kronologis kejadiannya bagaimana dia membunuh korban, dan alasannya membunuh si korban.
Dari diinterogasi, diketahui alasan Hannah membunuh si korban.
Hannah sakit hati karena selalu jadi bahan ejekan si korban dan teman-temannya.
Si korban yang pintar merasa terancam karena Hannah adalah anak yang pintar.
Bayangin aja, umur 12 tahun udah masuk SMU :P (anak indigo ceritanya, anak yang punya ketrampilan khusus)

 Semua berawal dari Hannah iseng ingin menakuti korban dengan meledakkan shower tempat pemandian di sekolahnya dengan zat bahan kimia (lupa namanya)
Akhirnya korban kaget tus lari en akhirnya jatuh dari tangga dan kepala membentur lantai kemudian retak dan blablabla

Tim penyidik tetap ga percaya Hannah udah membunuh, tai Hannah tetap pada pendiriannya kalo dia lah yang membunuh korban bukan kakak laki-laki nya.
Dia juga membeberkan semua kronologis dan cara dia membunuh yang dibantu dengan alat-alat.
Hannah West: You don't think I could have done it. Either one of you.
Sara Sidle: That's a big job... for a little girl.
Hannah West: Not if you have the right tools.
Sara Sidle: Smart kid like you, knows your brother is suffering, you feel bad, you wanna help... so you fabricate some evidence.
Hannah West: Uh, if you thought the evidence was fake I wouldn't still be in jail.
Dan tim penyidik sudah memeriksa kebenaran alat-alat yang dipakai oleh Hannah, an semua sesuai dengan keterangan Hannah, seperti :
 - asal muasal bahan kimia yang ditaruh di shower tempat pemandian anak perempuan, yang menjadi titik awal dari pembunuhan.
- kursi yang dipakai Hannah untuk memanjat dan memasang bahan kimia di shower (karna letaknya tinggi dan Hannah masi berumur 12 tahun)

Tinggal 1 lagi pertanyaan yang belum terjawab, bagaimana Hannah membawa mayat yang beratnya melebihi dari berat badannya sendiri.
Salah satu anggota tim penyidik membawa keponakkannya yang berumur sama dan memiliki ciri-ciri yang sama dengan Hannah ke TKP, dan dia TIDAK sanggup membawa beban berat 40an kg.

Dan ini pun dapat Hannah jelaskan dengan jelas, bahwa alat yang dipakainya adalah kereta yang terletak dipinggir lapangan, yang dipakai untuk mengangkut mayatnya ke lapangan.
smart isn't it?
dan gue sepanjang film cuma bisa ngoceh ke misua kayak gini,
"kok bisa yah sekecil gitu membunuh?"
"sayang banget muda uda membunuh."
"sayang banget, pinter tapi dipake untuk membunuh"
"sayang banget, arus masuk ke penjara pada usia muda"

Akhirnya setelah semua bukti cocok dengan pengakuan Hannah, akhirnya sidang digelar sekali lagi untuk penentuan hukuman Marlon West, dan pihak pengadilan menyatakan Marlon tidak bersalah, dan kasus ditutup.
Bagian ini gue kaga jelas, kenapa Hannah kaga ditangkap, tapi mungkin karna Hannah masi belum cukup umur..

Dibagian akhir cerita, ini bagian penentuannya :D
Ketua tim penyidik tetep menyayangkan Hannah yang masi muda dan pintar sudah "membunuh" (walaupun diawali dengan niat iseng)

dan berikut pengakuan Hannah
Hannah West: When's the last time you had to sit down to be eye level with a murder suspect who is standing up?
Sara Sidle: Hannah, you are smart.
Hannah West: So I've been told.
Sara Sidle: But you are not smart enough to get away with murder.
Hannah West: I think I am. A lot of people are smart enough to get away with murder. You probably are too. But you have to be really smart to make people think things happened... that never did.
Sara Sidle: What do you mean... exactly?
Hannah West: Please don't worry about me. I'm going to be fine.
[leans in] Hannah West:[whispering] I didn't kill Stacy. Marlon did.


WOW isn't it?
ternyata, itu semua karangan dari Hannah !
dengan IQ nya yang tinggi dia sanggup mengaburkan analisis para tim penyidik dan menggagalkan tuntutan hukum sang kakak.
kemudian tim penyidik cuma bisa bengong sambil nyaksiin Hannah beserta keluarga keluar dari kantor penyidik dan menatap Hannah yang berlalu sambil tersenyum menang.
Berikut cuplikan di youtubenya :

kalo mau nonton yang lebih lengkap mungkin download yah, ato beli CD/DVD nya.
Judulnya sesuai dengan judul post ini :D
Sekian review ari ini ;)

No comments:

Post a Comment